Sabtu, 18 April 2020

Review Buku: The Face Thief - Eli Gottlieb

Selamat malam… Hari ini aku mau review buku, ini kali pertamaku mereview buku di blog. Sebenernya, hari ini pas banget 2minggu yang lalu nenek meninggal, minta doanya ya semoga selalu diterangkan di alam kubur sana. Aamiin . Dan banyak PR yg kmrn2 di baca udh sempat di ketik, Cuma msh tersimpan rapi aja di dalam Folder.
Buku yg ku review ini aku pinjam di perpustakaan Bapusibda dari setahun yg lalu, Cuma seminggu kemrn mau balikin ternyata lgi di tutup dikarenakan ya..itu Corona , udh berprasangka deh kalo pas balikin bakal nombok gde lagi ni mana 3buku :’D. Dan akhirnya niat membaca pun kembali ada pas mau dibalikin wkwkwk.
Karna baru selesai baca, rasanya masih anget aja gtu di dalam pikiran, alur, watak dan tokohnya yang bkin greget karna ya nggak nyangka aja alurnya seperti itu hmmm...

Jadi.. buku yang aku bakal review ini judulnya nya itu “The Face Thief” kalo diartikan ya –Pencuri wajah- yg maksudnya tuu macam bermuka dua, etss di bling bermuka dua juga eggk deh, dia bermacam macam wajah nya, ketemu org baru sifatnya beda, beda trus aja klo dah ktm sm org bru


Judul : The Face Thief
Penulis : Eli Gottlieb
Penerbit: PT Pustaka Alvabet Anggota Ikapi, 1 Juni 2012
Hal buku: 300hal. 13*20cm
ISBN : 978-602-9193-18-3
Bintang : 3,7 of 5
Genre : Novel

*Sinopsis*
Novel ini bertutur ihwal misteri Margot yg karismatik. Dengan pengalaman studi seni China kuno tentang membaca wajah, dia ahli membaca karakter orang, serta dengan keterampilan luar biasa mampu mengubah wajah nya sesuai dengan situasi sosial apapun. Dengan kemampuan itu, dia menjelma menjadi bidadari penuntut dendam, penghancur pernikahan, dan bahkan penguras rekening bank.
Melalui novel yg amat memikat ini, Eli gottlieb menelusuri menelusuri sumber keserakahan dan kesetiaan manusia yang diliputi godaan. The face thief menampilkan pemandangan kontemporer tentang sosok yg berpendidikan namun penuh kekerasan, cantik namun berbahaya, dan berniat baik namun malang. Penuh ketegangan, kedalaman psikis, dan kaya nuansa, novel ini menegaskan posisi Gottlieb sbgai penutur ulung dengan karakter"nya yg sangat kuat.




Margot Lassiter menjadi seorang pemeran utama, yg sejak kecil telah ditinggal ibunya dan ayahnya yang selalu mabuk hingga jarang memperhatikan margot. Ketidak bahagian yang ia rasakan membuat dia berubah menjadi perempuan dewasa yang padahal ia baru beranjak 16 tahun.
Plot cerita ini alur maju dan mundur, yg awalnya agak sedikit bingung dan membosankan karena sangat mendetail diceritanya, kadang suka lupa “kemarin lagi di alur manaa ya?” lompat lompat gitu alurnya. Tapi, saat di tengah cerita ,pasti sadar sendiri “ohh jadi gitu” maklum laa bacanya bisa sampe seminggu klo lagi ada jam kosong hehe. Dan sebenarnya niat tamatin buku ini karena mau ku kembalikan ke perpus, dan infonya perpus itu tutup karna Covid-19 ini.Jadi ya kubaca la ni buku.
Kembali lagi ke review.


Jadi, Margot ini private kelas tentang “keterampilan membaca wajah seseorang” dengan gurunya yaitu Lawrence. Lawrence lelaki paruh baya yang telah menikah dengan bahagia bersama istrinya(Glynis). Margot sering mencuri-curi perhatian Lawrence ,Lawrence pun peka tetapi dia selalu menolak karna dia ingat istrinya, dan dia ingin setia, yang akhirnya Lawrence pun selalu meolak ajakan Margot. Disuatu waktu, Margot mengirim surat ke rumah Lawrence tapi yg nerima suratnya Glynis (istri Lawrence) isinya tentang mengajak makan malam , dan hati Glynis pun terasa sakit, akhirnya dia pergi bberapa hari ke rumah temannya. Lawrence pun telah menjelaskan dia menolak permintaan Margot, tetapi Glynis tetap pergi.
Di waktu yang berbeda Margot menipu seseorang bernama Jhon Potash yang percaya pada Margot untuk mengivestasi –$25000- dan siapa sangka dia membawa kabur, etsss… Jangan salah, Margot pun menyamarkan namanya menjadi Janelle Styles dari Greenleaf Financial saat kasus ini. Potash pun pria muda yang selalu menyayangi ibunya juga istrinya, ketika ibunya mengetahui kabar ini sontak kaget, bingung, dan potash pun bingung harus bilang apa ke istrinya? Ahh memang rumit kalo udh investasi berkedok penipuan, lagian kadang memng gak tau siapa org baik itu, lagian awalnya memang perkataan Janielle manis dengan embel2 sangat bagus, seperti menjamin, investor terbaik, dengan keuntungan 11%.
Gimana orang gk tertarik dengan bunga sebesar itu :3
Akhirnya John Potash meminta tolong bantu ke Polisi, alhasil Polisi nya pun bisa tertipu dengan gayanya Margot alias Janielle.

Yang ku rangkum dan pas banget sih dengan posisi jaman sekarang yaitu tentang betapa tidak adilnya kehidupan yang tidak terduga, ketika orang yang bersalah bisa bebas bgitu saja ...
Waspadalah terhadap wanita cantik :-P
Memang, kau tidak menghargainya sampai kau kehilangannya.

Btw.. Makasii sudah sempat bacaa ^^
Maaf banget, tulisannya blm bisa rapih. hehe
Hayuk ahh kasih masukan biar bacanya lebih enak dan kurg rapinya dimana , di kolom komentar :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar yang baik :)